Tiram adalah sejenis moluska bivalvia yang hidup di air asin atau payau. Tiram memiliki cangkang dua bagian yang kuat dan seringkali berbentuk segitiga atau bulat panjang.
Cangkang tiram terbuat dari kalsium karbonat dan dilindungi
oleh lapisan organik yang tipis. Bagian dalam cangkang tiram memiliki tekstur
yang kasar dan berwarna putih atau keabu-abuan.
Tiram hidup menempel pada permukaan substrat dengan
menggunakan sejenis jaringan lunak yang disebut bisus, dan umumnya memakan
plankton dan partikel makanan lainnya yang diambil dari air dengan menggunakan
alat penghisap yang disebut sifon.
Tiram adalah hewan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi
sebagai bahan makanan dan bahan industri, serta sebagai sumber protein bagi
manusia dan hewan lainnya.
Karateristik
Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari tiram.
1. Cangkang Kuat
Ciri paling mencolok dari tiram adalah cangkangnya yang kuat
dan keras. Cangkang tiram terdiri dari dua bagian yang simetris, dan biasanya
berbentuk segitiga atau bulat panjang. Cangkang terbuat dari kalsium karbonat
dan dilindungi oleh lapisan organik yang tipis. Bagian dalam cangkang tiram
memiliki tekstur yang kasar dan berwarna putih atau keabu-abuan.
2. Menempel pada Substrat
Tiram hidup menempel pada permukaan substrat dengan
menggunakan sejenis jaringan lunak yang disebut bisus. Bisus melekat pada
substrat dan memungkinkan tiram untuk tetap menempel dengan kuat pada permukaan
substrat. Tiram dapat menempel pada berbagai jenis substrat, seperti batu,
kayu, atau benda-benda lainnya di dalam air.
3. Memiliki Sifon untuk Menangkap Makanan
Tiram memakan plankton dan partikel makanan lainnya yang
diambil dari air dengan menggunakan alat penghisap yang disebut sifon. Tiram
memiliki dua sifon, yaitu sifon inhalan dan sifon ekshalan. Sifon inhalan
digunakan untuk mengambil makanan dan udara dari air, sementara sifon ekshalan
digunakan untuk membuang air dan sisa-sisa makanan.
4. Bertelur dan Bereproduksi dengan Kehidupan Awal
Tiram adalah hewan yang bersifat gonochoric, artinya tiram
memiliki jenis kelamin yang terpisah antara jantan dan betina. Tiram
bereproduksi dengan menghasilkan telur yang dibuahi oleh sperma jantan, dan
telur tersebut akan menetas menjadi larva yang disebut veliger. Veliger akan
berkembang menjadi tiram dewasa dalam waktu sekitar 2-3 tahun.
5. Menyediakan Nutrisi yang Tinggi
Tiram mengandung nutrisi yang tinggi, seperti protein,
lemak, dan mineral seperti seng dan besi. Tiram juga mengandung asam amino yang
penting bagi kesehatan tubuh. Tiram umumnya dikonsumsi dalam keadaan mentah
atau dimasak, dan biasanya dihidangkan dengan saus atau dibuat menjadi sup.
6. Mempunyai Nilai Ekonomi yang Tinggi
Tiram memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai bahan
makanan dan bahan industri. Tiram dapat dijual dalam berbagai bentuk, seperti
segar, beku, kalengan, atau diolah menjadi produk-produk seperti kerupuk tiram
atau saus tiram. Tiram juga digunakan dalam industri kosmetik dan farmasi untuk
produksi collagen dan obat-obatan.
Sistem Reproduksi Tiram
Berikut adalah penjelasan mengenai sistem reproduksi tiram.
1. Sistem Reproduksi Betina
Organ reproduksi betina pada tiram terdiri dari gonad
(indung telur), duktus gonad, dan palung gonad. Gonad berbentuk bulat dan
terletak di sebelah kiri dan kanan tubuh tiram. Gonad menghasilkan sel telur
yang akan dijatuhkan ke dalam palung gonad. Selanjutnya, sel telur akan
mengalir ke duktus gonad dan ke rongga mantel.
2. Sistem Reproduksi Jantan
Organ reproduksi jantan pada tiram terdiri dari gonad
(testis), duktus gonad, dan palung gonad. Gonad jantan pada tiram juga terletak
di sebelah kiri dan kanan tubuh tiram. Gonad menghasilkan sel sperma yang akan
dikumpulkan dalam palung gonad. Selanjutnya, sel sperma akan mengalir ke duktus
gonad dan ke rongga mantel.
3. Fertilisasi
Fertilisasi pada tiram terjadi ketika sel sperma jantan
bertemu dengan sel telur betina di rongga mantel. Setelah terjadi pembuahan,
sel telur akan berkembang menjadi zigot dan kemudian menjadi larva veliger.
Larva veliger akan berenang bebas di dalam air untuk beberapa waktu sebelum
menempel pada substrat dan berkembang menjadi tiram dewasa.
4. Perkembangan Seksual
Tiram mengalami perkembangan seksual di dalam cangkangnya
yang disebut kista. Pada tahap awal perkembangan, tiram memiliki kelamin yang
tidak jelas, namun pada saat mencapai tahap dewasa, tiram akan berkembang
menjadi jantan atau betina. Perkembangan seksual tiram dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, seperti suhu air dan ketersediaan makanan.
5. Produksi Telur dan Sperma
Tiram menghasilkan telur dan sperma pada waktu yang
berbeda-beda sepanjang tahun, tergantung pada kondisi lingkungan. Biasanya,
tiram akan menghasilkan lebih banyak sperma pada musim panas dan lebih banyak
telur pada musim dingin. Tiram dewasa dapat menghasilkan jutaan sel telur atau
sperma setiap tahunnya, yang kemudian akan dibuahi untuk membentuk larva.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar