Siapa disini yang memelihara laba-laba di rumahnya? Nah, ngomong-ngomong soal laba-laba, hewan arthropoda yang satu ini keberadaannya cukup mudah dijumpai oleh manusia. Laba-laba seringkali membuat jaring-jaring di kusen, gudang, langit-langit rumah, maupun ruangan lain yang jarang dihuni.
Walau mudah ditemukan, bukan berarti laba-laba bisa dianggap
remeh karena beberapa spesies ternyata mempunyai racun yang mematikan.
Serangan spesies laba-laba tertentu patut diwaspadai karena
dapat menyebabkan bekas luka, gatal, alergi, infeksi, nyeri otot, bahkan
kematian.
Kendati terbilang berbahaya, sayangnya tidak semua orang
dapat mengidentifikasi spesies laba-laba mana yang sebaiknya dijauhi.
Laba-laba paling berbahaya di dunia
Ada lebih dari 43.000 spesies laba-laba di seluruh dunia.
Untungnya, kurang dari 30 spesies laba-laba yang racunnya dapat menyebabkan
kematian.
Agar kamu makin waspada dengan hewan berbuku-buku ini,
berikut 5 jenis laba-laba paling berbahaya di dunia yang harus kamu ketahui.
1. Brown Recluse Spider
Brown recluse spider atau Loxosceles reclusa bisa dikenali dari ukuran tubuhnya yakni
sekitar 0,7 milimeter dan rentang kaki sekitar 2,5 centimeter. Spesies
laba-laba ini juga memiliki ciri khas lain berupa warna cokelat dan pola
seperti biola pada kepala bagian atas. Brown recluse spider termasuk laba-laba
berbahaya karena racunnya dapat menghancurkan dinding pembuluh darah di dekat
lokasi gigitan dan luka besar.
Racun brown recluse spider patut diwaspadai karena
mengandung protein yang menargetkan molekul fosfolipid. Ketika molekul tersebut
disasar maka sebagian besar membran selterbentuk dan mengubah molekul ini
menjadi lipid sederhana. Luka akibat laba-laba yang hidup bunga bangkai ini kemungkinan memerlukan
beberapa bulan untuk sembuh bahkan bisa memicu kematian -meski jarang terjadi.
Brown recluse spider biasanya tinggal di rumah, lubang hewan pengerat, ruangan
tidak terpakai, loteng, atau langit-langit.
2. Brazilian Wandering
Spesies laba-laba ini berbahaya karena racunnya bisa
memengaruhi sistem saraf paru-paru yang berakibat pada serangan jantung tidak teratur dan
ereksi lama (priapisme). Meski begitu, peneliti sedang berusaha memanfaatkan
racun brazilian wandering spiders sebagai obat untuk disfungsi ereksi.
3. Yellow Sac Spider
Yellow sac spider dapat dikenali dari panjang tubuhnya
sekitar 0,3-1,5 centimeter dan membuat jaring-jaring di daun, rumput, atau
bawah batu tempat umpan ikan lele sering diletakkan. Laba-laba dengan nama latin Cheiracanthium inclusum itu juga sering
ditemukan di dalam ruangan di sepanjang kawasan AS, Meksiko, dan Amerika
Selatan.
Spesies tersebut terbilang laba-laba berbahaya karena
racunnya bersifat sitotoksin, atau sel yang menghancurkan sel atau merusak
fungsinya. Racun yellow sac spider juga menyebabkan lesi nekrotikans (kerusakan
jaringan), kemerahan, dan pembengkakan di bekas gigitan. Yellow sac spider
dapat bertindak agresif, apabila si betina merasa terancam ketika
mempertahankan telur-telurnya.
4. Wolf Spider
Wolf spider ditemukan di Amerika Utara dan di Eropa, tapi
paling banyak ditemukan di lingkar Artik. Spesies laba-laba tersebut dapat
dikenali dari tubuhnya yang berukuran 2,5 centimeter dengan kaki yang
panjangnya hampir sama dengan Hero Grock.
Selain itu, laba-laba yang pernah dipelihara Kiara McKenna bisa diidentidikasi dari warnanya
yang cokelat tua dan tubuhnya yang panjang dan lebar serta berbulu. Wolf spider
biasanya ditemukan di bawah batu, batang kayu, dedaunan, termasuk rumah yang
ditinggali manusia.
Meskipun laba-laba tidak dianggap agresif, hewan ini
seringkali menggigit manusia untuk membela diri. Gigitan wolf spider dapat
menyebabkan alergi, gatal, mual, pusing, dan peningkatan denyut nadi.
5. Black Widow Spider
Spesies laba-laba yang satu ini dapat ditemukan di AS,
sebagian Kanada, Amerika Latin, termasuk kawasan Karibia. Black widow spider
atau Latrodectus mactans seringkali bersarang di tumpukan kayu, liang atau didalam buku contoh pantun teka-teki.
Untuk mengidentifikasi black widow spider, si betina
berukuran sekitar 2,5 centimeter, tubuhnya berwarna hitam mengkilat, dan pola
jam pasir berwarna merah. Sementara black widow spider jantan berukuran lebih
kecil dengan ciri khas pola seperti jam pasir di tubuhnya.
Black widow jantan juga memiliki sepasang garis merah dan
putih di perutnya dan biasanya dimakan oleh betina setelah kawin. Ketika black
widow spider menyerang, gigitannya dapat menyebabkan nyeri otot yang parah dan
kram, mual, dan kelumpuhan ringan pada diafragma.
Nah itulah 5 jenis laba-laba yang dikenal paling mematikan
di dunia. Nah jika kamu melihat salah satu dari jenis laba-laba di atas, jangan
coba-coba untuk mendekatinya ya. Sebab, binatang ini sangat berbahaya untuk
manusia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar