1.
Mula Terbentuknya Terumbu Karang
Pada 450 juta tahun yang lalu, simbiosis antara
hewan karang dan alga zooxanthellae telah dimulai. Dalam simbiosis itu, karang
menyediakan tempat tinggal untuk alga. Lalu, alga membuat makanan dengan cara
melakukan fotosintesis.
Nah, simbiosis itulah yang menjadi awal mula
terbentuknya terumbu karang di dalam laut. Indonesia merupakan salah satu
negara dengan terumbu karang yang cukup banyak. Terumbu karang yang indah dan
beragam itu telah menghiasi perairan Indonesia sejak lama.
Selain itu, terumbu karang tersebut juga menjadi
tempat tinggal bagi beberapa jenis hewan laut. Pertumbuhan terumbu karang di
perairan Indonesia cukup cepat, karena suhu perairan Indonesia berada di antara
21 – 29 derajat celcius. Jadi, kita harus bangga dan bersyukur dengan keadaan
alam Indonesia yang luar biasa ini.
Bintang Laut Mahkota Duri Pemangsa
Terumbu Karang
Bintang laut mahkota duri adalah salah satu hewan
laut yang suka memakan terumbu karang. Dalam satu tahun, seekor mahkota duri bisa
memakan terumbu karang sebanyak 5-6 meter persegi. Karena konsumsi karang
mereka cukup banyak, maka jumlah mahkota duri dalam satu hektar terumbu karang tidak
boleh lebih dari 10 ekor.
Jika jumlahnya mencapai ribuan, maka terumbu karang
akan rusak fatal, bahkan bisa mati mendadak. Jika sudah rusak, area terumbu
karang itu baru bisa tumbuh lagi 10-15 tahun kemudian. O iya, sejak tahun
90-an, sebagian besar karang di Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat,
Taman Nasional Baluran, dan Pantai Bama sudah habis dimangsa oleh bintang laut
mahkota duri ini.
Aktifitas
Manusia Bisa Merusak Terumbu Karang
Selain bintang laut mahkota duri, beberapa aktivitas manusia juga bisa merusak terumbu karang, lo. Beberapa nelayan masih menangkap ikan dengan pukat, cara ini bisa membuat karang terbabat dan akhirnya rusak. dan ada juga nelayan yang menangkap ikan dengan cara diracun.Padahal racun itu akan merusak karang dan membuat ikan tersebut tidak sehat untuk dikonsumsi.
Selain pukat dan racun, ada juga nelayan yang menangkap ikan dengan bom, padahal ledakan bom itu akan merusak terumbu karang. O iya, 80 % karang yang ada di perairan Indonesia telah rusak karena bom untuk menangkap ikan.
Hal lain yang merusak dan menghambat pertumbuhan karang adalah aktivitas pembangunan di sekitar pesisir pantai dan pembuangan limbah pupuk ke laut. Sekadar informasi saja, limbah pupuk itu bisa menyebabkan sedimen di permukaan karang. Padahal, karang memerlukan cahaya matahari penuh agar bisa tumbuh.
Perubahan
Iklim dan Fungsi Terumbu Karang
Perubahan iklim sudah mulai terasa. Hujan di
pertengahan tahun, suhu yang semakin panas, dan perubahan-perubahan lainnya
merupakan beberapa efek dari perubahan iklim. Perubahan iklim juga bisa
mengganggu terumbu karang. Perubahan iklim membuat suhu udara dan suhu air
naik. Pertambahan suhu air itu bisa membuat karang-karang menjadi pucat.
Selain itu, emisi karbon yang terus bertambah bisa
membuat laut menjadi asam dan kehilangan ion karbonat. Jika sudah begitu,
pertumbuhan karang pun akan terganggu. Padahal, keberadaan terumbu karang
sangat dibutuhkan oleh biota laut untuk dijadikan tempat tinggal atau tempat
berkembang biak.
Selain itu, terumbu karang juga berperan sebagai pemecah
gelombang dan membuat perairan menjadi lebih tenang. Jadi, penduduk yang ada
disekitar pesisir pantai akan terlindung dari badai.
Besar, kan, manfaat terumbu karang itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar