Gurita memang menjadi salah satu hewan yang tergolong dalam kategori avertebrata (tidak bertulang belakang). Hewan ini hidup dalam laut tropis atau semi-tropis dan termasuk biota laut yang kosmopolitan sehingga dapat ditemukan di berbagai wilayah seperti laut Atlantik, laut India, laut Tengah, Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan lain sebagainya.
Taksonomi Gurita
Kingdom: Animalia
Filum: Molusca
Kelas: Cephalopoda
Sub-kelas: Coleoidea
Ordo: Octopoda
Sub-ordo: Incirrata
Famili: Octopodidae
Sub-famili: Octopodinae
Genus: Octopus
Spesies: Octopus sp.
Morfologi Gurita
1. Badan
Badan gurita berbentuk bulat dan tidak memiliki sirip ataupun cangkang di luar tubuh seperti hewan air pada umumnya. Selain itu, jika diperhatikan tubuhnya membentuk gelembung besar yang tertutupi oleh selubung. Bagian tersebut mengalami pengecilan dibawah yang menghasilkan bentuk kecil atau seperti membentuk leher.
Sebenarnya gurita mempunyai cangkang yang berada di dalam tubuhnya. Cangkang tersebut berfungsi sebagai rangka yang menjadi tempat melekatnya otot-otot penyusun struktur tubuh gurita. Sebab tubuh hewan berkaki depalan ini tersusun atas otot yang tidak mempunyai rangka di dalamnya.
Struktur organ dalam gurita tersebut membuat tubuhnya menjadi lunak dan fleksibel, sehingga memudahkan ketika menyelip diantara celah bebatuan dasar laut. Kulit tubuh gurita sendiri memiliki banyak tonjolan kecil yang mirip kutil. Selain itu sel kulitnya mengandung banyak khromatofor yang merupakan pigmen warna.
Pigmen warna membantunya memiliki kemampuan mengubah warna tubuh secara cepat. Ketika dinding otot binatang ini mengalami peregangan atau kontraksi, maka pigmen akan menyebar ke seluruh permukaan tubuh. Adapun warna pigmen yang terdapat pada kulit gurita adalah warna kuning, cokelat, dan berbagai jenis warna lainnya.
Pada bagian bawah tubuhnya terdapat siphon yang merupakan organ eskterior berupa lubang-lubang menyerupai corong. Siphon berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan air yang ada di dalam tubuh gurita. Selain itu siphon juga menjadi tempat berlangsungnya proses respirasi, tempat tinta keluar, dan lokomosi.
2. Kepala
Mata gurita terletak di kepala yang berada diantara tubuh dan lapisan tentakel. Bentuk area ini cukup jelas sebab ukurannya yang mengecil. Gurita mempunyai sepasang mata dengan kemampuan kompleks, sehingga penglihatan binatang ini sangat baik meski hidup di dalam air. Bagian depan mata tersebut dikelilingi oleh delapan lengannya.
Masih disekitar area mata, octopda juga mempunyai mulut yang berbentuk seperti paruh. Paruh ini menjadi bagian paling keras dan berfungsi utama sebagai rahang untuk melumpuhkan mangsanya. Gurita menggunakan mulitnya untuk membunuh mangsa dengan cara menggigitnya.
3. Indera dan Sistem Saraf
Kemampuan penglihatan gurita sangatlah baik. Hal tersebut disebabkan pupilnya membentuk seperti lubang koin pada celengan. Akan tetapi bentuk pupil ini membuatnya mengalami gangguan refraksi astigmant, namun pada kenyataannya gurita tetap bisa melihat meski dalam kondisi gelap.
Mata gurita diketahui bersifat buta warna, sehingga sulit untuknya membedakan warna lingkungan disekitarnya. Kemampuan yang mendukung kualitas matanya terletak pada caranya membedakan polarisasi cahaya. Selain itu mata biota laut moluska ini juga sangat dipengaruhi oleh sistem gerak refleks yang menyebabkan pupil berbentuk horizontal.
Bukan hanya indera penglihatannya yang sangat tajam, tetapi juga indera perasanya. Indera ini terletak di bagian lengan tentakel yang mengandung kemoreseptor sebagai pendeteksi benda yang sedang disentuh. Lengan gurita juga dilengkapi dengan sensor yang mampu mendeteksi lengan mana yang sedang digerakkan atau dijulurkan oleh binatang ini.
Sayangnya kemampuan indera perasa tersebut disandingkan dengan pergerakan tubuh atau rasa posisi (proprioseptif) yang lemah. Oleh sebab itu sensor yang diperoleh tentakel gurita tidak bisa sampai ke otak. Sehingga gurita tidak bisa mengenali benda tiga dimensi dan hanya mampu merasakan tekstur tanpa mengetahui benda tersebut.
4. Tentakel
Tangan gurita berupa tentakel yang berjumlah delapan. Pada bagian ini jugalah terdapat selaput renang dan kantong penghisap. Selaput renang merupakan membran yang berada di bagian pangkal lengan atau berdekatan dengan area kepala dan posisinya mengitari mata.
Sedangkan kantong penghisap berada pada setiap tangan atau lengannya. Pada satu lengan terdapat dua baris kantong penghisap yang tersusun secara berderet mulai dari bagian pangkal lengan dekat kepala hingga ujung lengan. Kantong penghisap ini mempunyai bagian tepi yang mirip seperti tanduk.
Umumnya setiap individu gurita mempunyai panjang lengan yang relatif sama. Akan tetapi pada beberapa spesies lengan ini bisa memiliki panjang yang berbeda-beda. Bahkan tidak jarang ada gurita dengan panjang salah satu lengan mencapai dua atau tiga kali lipat dari lengannya yang lain.
Jenis-Jenis Gurita
1. Mimic octopus
Sebagai masyarakat lokal Indonesia kita perlu berbangga, pasalnya gurita cantik yang satu ini pertama kali ditemukan di wilayah Sulawesi pada tahun 1998. Sekilas mimic octopus atau gurita penyamar memiliki motif loreng kecokelatan mirip dengan lion fish, gurita ini pandai beradaptasi dengan menyesuaikan warna tubuhnya seperti lingkungan sekitar.
Sengatan gurita penyamar cukup berbahaya sehingga kamu gak boleh terkecoh melihat warna indah yang bikin pengen menyentuhnya.
2. Atlantic pygmy octopus
3. Giant Pacific octopus
Seperti yang ada dalam animasi gurita yang menyeramkan, Giant Pacific octopus merupakan jenis hewan paling besar yang ada di Samudra Pasifik. Ukuran gurita ini dapat mencapai 10-50 kg dengan umur panjang sekitar 3,5 tahun.
Para penyelam profesional pun harus berhati-hati saat berhadapan dengan gurita ini, pasalnya tentakel mereka dapat tumbuh hingga 10 meter panjangnya.
4. Coconut octopus
Gurita kelapa atau coconut octopus merupakan jenis gurita yang terbilang paling unik. Dengan warna cokelat keunguan gurita ini kerap kali menjadikan kelapa sebagai tempat perlindungannya, dari situlah asal nama gurita ini muncul. Lucunya lagi gurita kelapa akan membawa 'cangkang' palsunya kemanapun mereka pergi dengan memegangnya menggunakan tentakel.
5. Hapalochlaena
Hapalochlaena adalah nama ilmiah dari gurita cincin biru. Gurita ini punya penampilan yang lebih cantik dari gurita lainnya. Cincin biru pada tubuhnya dapat menyala dalam kegelapan. Namun ini menjadikannya sebagai hewan yang tergolong ke dalam hewan berbisa. Gurita cincin biru dapat ditemukan di sekitar Samudra Hindia, Jepang dan Australia.
6. Grimpoteuthis
Grimpoteuthis alias gurita dumbo memiliki penampilan yang berbeda dari spesies lainnya. Grimpoteuthis memiliki 'payung' yang menyerupai telinga. Nama dumbo diambil karena bentuknya menyerupai sepasang telinga gajah dalam serial animasi Dumbo.
Meskipun berbentuk menggemaskan tapi sayangnya gurita jenis ini sulit ditemukan karena hidup di laut yang sangat dalam.
7. Octopus briareus
Octopus briareus atau gurita karang Karibia merupakan jenis gurita dengan penampakan yang berbeda dari kebanyakan jenis lainnya. Gurita ini bewarna putih pekat dengan ukuran yang cukup besar. Selain warna putih Octopus briareus juga memiliki warna lain seperti warna bening kemerahan.
Gurita ini disebut sebagai gurita karang karena suka bersembunyi dan menyesuaikan warna sesuai dengan karang.
Nah, itulah informasi seputar taksonomi, morfologi dan jenis-jenis gurita yang perlu Kamu ketahui. Semoga penjelasan diatas bisa menambah wawasanmu tentang hewan avertebrata yang satu ini. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar