Bekicot Merupakan hewan lunak yang berasal dari kelompok moluska. Biasanya, hewan berlendiri ini bisa Kamu temukan di area persawahan dan bebatuan yang lembab. Oleh karena itu, Kamu tentu sudah sangat familiar dengan hewan avertebrata yang satu ini.
Perlu Kamu ketahui, hewan ini seringkali disebut-sebut sebagai salah satu hama lantaran sering memakan dedaunan dari tanaman masyarakat. Selain itu, hewan ini juga ternyata bukanlah satwa atau spesies asli Indonesia.
Berikut ini, kita akan membahas seputar habitat, sebaran, perilaku dan fakta unik dari bekicot. Simak ulasan di bawah ini ya!
Habitat dan Sebaran Bekicot
Telah disebutkan di atas bahwa bekicot bukanlah satwa asli Indonesia, melainkan berasal dari kawasan Afrika Timur. Pada dasarnya, bekicot adalah spesies yang mempunyai kemampuan beradaptasi yang sangat baik pada berbagai kondisi lingkungan. Hal ini bisa dilihat dari persebaran bekicot yang sangat luas, bahkan nyaris semua negara di dunia terdapat binatang berlendir ini, termasuk Indonesia.
Bekicot menyukai lingkungan lembab dan tidak menyukai paparan sinar matahari langsung, sehingga wilayah paling optimal untuk hidup adalah kawasan tropis yang basah atau lembab. Suhu letal minimal yang disukai adalah sekitar 7,22 derajat Celcius dengan pH lingkungan antara 7 sampai 8.
Dengan kondisi lingkungan yang optimal untuk menunjang kehidupannya, bekicot umumnya dapat dijumpai di kawasan hutan yang memiliki kondisi lembab. Satwa ini biasanya menempel di tanah, bebatuan, batang pohon, ataupun dedaunan. Selain kondisi lembab, beberapa area tersebut juga memudahkan bekicot memperoleh makanan.
Kelompok mollusca ini sebenarnya dianggap sebagai hama tanaman oleh para petani. Bahkan seperti telah disebutkan bahwa satwa bercangkang ini mengandung parasit yang menyebabkan penyakit, sehingga tidak baik untuk dipelihara.
Namun pada kenyataannya ada masyarakat di beberapa negara yang justru memakan bekicot, seperti Perancis dan Indonesia.
Perilaku Bekicot
Hewan ini juga dikenal sebagai satwa yang beraktivitas pada malam hari atau nokturnal. Hal tersebut disebabkan oleh kebiasaan bekicot yang menyukai lingkungan lembab. Jadi bukan karena saat waktu malam kondisi lingkungan gelap, sedangkan saat siang hari terang dan ada sinar matahari.
Perilaku tersebut semata-mata disebabkan oleh suhu pada malam hari yang lebih rendah dan lingkungan cenderung lebih lembab dibanding pada siang hari. Bahkan pada waktu siang hari apabila turun hujan dan matahari tidak terik, bekicot biasanya dapat dijumpai di berbagai tempat setelah hujan reda.
Pada saat malam hari bekicot mulai beraktivitas sekitar pukul 10 malam dan berhenti pada pukul 3 atau 4 dini hari. Selama beraktivitas bekicot menghabiskan lebih banyak waktu berjalan dibanding melakukan aktivitas yang lain. Hal itu dikarenakan pergerakannya yang lambat dan kebanyakan dilakukan di lingkungan yang memiliki kelembaban tinggi.
Secara umum dalam sehari bekicot mampu melakukan beberapa aktivitas seperti berjalan, memanjat, makan, mengeluarkan zat sisa metabolisme, kawin, dan berdiam diri. Bekicot akan menghabiskan siang hari dengan berdiam diri di dalam cangkangnya, karena pada saat itu kondisi lingkungan lebih kering dan panas.
Jarak tempuh yang dapat dicapai oleh setiap bekicot berbeda-beda dan dipengaruhi beberapa faktor, seperti umur dan ukuran tubuh. Bekicot yang berumur muda mampu menempuh jarak lebih jauh dibanding yang sudah tua, begitupun bekicot dengan ukuran tubuh besar.
Keluarga mollusca ini dikenal sebagai mode binatang rakus meski pergerakannya lambat, karena dapat makan dalam jumlah banyak. Maka dari itu bekicot sangat menyukai tinggal di wilayah yang memiliki pepohonan atau dekat dengan tempat sampah. Dalam kondisi normal satwa ini bisa bertahan hidup sampai usia tiga tahun.
Fakta Menarik Bekicot
1. Bekicot cukup berbahaya bagi manusia
Bekicot merupakan hewan pembawa parasit yang cukup berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Beberapa jenis bekicot akan membawa parasit cacing yang mampu bertahan hidup pada tubuh manusia dan menyebabkan penyakit radang otak (meningitis).
2. Bekicot punya ribuan gigi
Seekor bekicot memiliki kurang lebih 14.000 gigi yang berukuran kecil. Gigi-gigi tersebut digunakan untuk mengunyah makanannya menjadi berukuran lebih halus sehingga mudah dicerna.
3. Bekicot takut dengan garam
Apabila terganggu dengan keberadaan bekicot di rumah, maka Anda dapat menaburkan garam pada tubuhnya.
Bekicot akan mati jika ditaburi garam karena tubuhnya tidak mampu memproses zat-zat yang terkandung dalam garam, sehingga menyebabkannya mati.
4. Bekicot berhibernasi pada musim dingin dan panas
Bekicot akan melakukan tidur panjang (hibernasi), baik pada musim dingin maupun di musim panas. Ketika musim dingin, bekicot akan melapisi tubuhnya dengan lendir, sedangkan jika cuaca panas tiba, mereka akan menyimpan lemak untuk bertahan hidup di musim kemarau.
5. Bekicot merupakan hewan hermaprodit
Bekicot memiliki dua alat kelamin dalam tubuhnya, sehingga disebut sebagai hewan hermaprodit. Meskipun demikian, ternyata bekicot tidak bisa bereproduksi sendiri. Hewan ini harus melakukan perkawinan dengan bekicot lainnya, sehingga akan menghasilkan bayi-bayi bekicot masing-masing.
Nah fakta menarik dari bekicot tadi menjadi penutup pembahasan kita tentang bekicot. Semoga tulisan di atas bisa menambah wawasanmu tentang hewan avertebrata kecil ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar