Berbicara tentang organisme laut, mungkin yang pertama tersirat dalam benakmu adalah beragam jenis ikan, seperti ikan tuna, ikan marlin, ikan kakap, dan jenis ikan bertaring yang ada di lautan bebas. namun disamping itu, ada organisme lain yang hidup disana, salah satunya adalah porifera.
Porifera merupakan salah satu filum yang terdapat dalam kingdom Animalia, dan dikategorikan ke dalam hewan avertebrata atau hewan tak bertulang belakang.
Dalam ilmu biologi, kingdom animalia terbagi menjadi dua, yakni hewan invertebrata dan hewan vertebrata. Hewan avertebrata itu sendiri adalah hewan yang tak bertulang belakang dan susuan sarafnya berada di bawah saluran pencernaan.
Hewan invertebrata itu sendiri dibagi lagi ke dalam delapan filum, yakni hewan berpori (Porifera), hewan berkulit duri (Echinodermata), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyhelmintes), cacing gelang (Annelida), cacing gilig (Nemathelminthes), hewan lunak (Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda).
Apa Itu Porifera?
Porifera merupakan organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri. Mereka memangsa plankton dan bakteri untuk memenuhikebutuhan hidupnya.
Organisme air ini disebut juga dengan hewan berpori atau spons. Hal ini dikarenakan ciri-ciri porifera sebagian besarnya memiliki kerangka yang terbuat dari serabut spongin. Hal inilah yang membuat tubuhnya seperti spons.
Hewan berpori ini juga memiliki ukuran yang beragam, ada yang hanya berukuran beberapa milimeter saja, dan ada pula yang bermeter-meter. Porifera hidup dan berhabitat di perairan, umumnya di lautan. Tapi, ada juga ditemukan porifera yang hidup di perairan air tawar.
Secara sederhana, porifera merupakan spons yang ternyata adalah hewan berongga atau spons yang familiar dikenal sebagai terumbu karang.
Ciri-Ciri Porifera
Terdapat beberapa ciri-porifera yang membedakannya dengan filum lainnya, diantaranya:
• Hewan berpori ini sebgaain besar hidup di laut, hanya sebagian yang hidup di air tawar
• Tubuhnya berpori-pori, berbentuk seperti vas bunga, bercabang, pipih, dan melekat di dasar air. Pori-pori ini berfungsi sebagai tempat masuknya air yang mengandung bahan makanan ke dalam tubuhnya
• Termasuk hewan diploblastik, yakni terdiri dari dua lapisan tubuh luar (epidermis) dan dalam (koanosit). Di antara kedua lapisan tersebut, terdapat mesoglea berbahan kental dan terdapat sel amoebosit, arkheosit, dan sklerobas.
• Rangka luarnya terdiri atas spikula yang tersusun dari zat kersik dan zat kapur
• Tidak mempunyai rongga sejati sehingga tak dapat dibedakan antara organ-organnya, seperti mata, telinga, dan hidung
• Tidak memiliki sistem saraf, pernafasan, dan pencernaan. Sistem dalam tubuhnya hanya bekerja lewat saluran air yang keluar-masuk dari pori-pori tubuhnya
• Sistem pencernaannya dilakukan secara intraseluler di dalam amoebosit dan koansit
• Tubuhnya lengket di sudatu dasar dan sedenter (menetap)
• Memiliki tiga tipe saluran air, yakni askon, leukon, dan sikon
• Jenis kelamin porifera tidak terpisah antara jantan dan betina (hemafrodit). Dengan kata lain, di dalam tubuhnya, terdapat dua jenis kelamin sekaligus
• Reproduksi forifera dilakukan secara seksual dan aseksual. Reprodukdi seksual dengan cara fusi gametik, sedangkan reproduksi aseksual dengan cara tunas dan dan fragmentasi
Klasifikasi Porifera
berikut ini dijelaskan beberapa klasifikasi porifera, antara lain:
• Calcarea
Calcarea merupakan salah satu kelas porifera yang merupakan para spons berkapur, dimana seluruh kerangkanya terdiri dari spikula kalsium karbonat (seperti jarum). Tubuhnya berbentuk tabung berukuran kecil sekitar 1 sampai 3 cm, dan sangat jarang sekali ada yang mencapai 15 cm.
Calcarea ini umumnya memiliki warna yang kusam dan hisup di dasar perairan dangkal yang beriklim sedang. Contoh calcarea adalah Leucosolenia botryoides dan Sycon ciliatum.
• Demospongiae
Janis spons demospongiae ini sangat sering ditemui di lautan. Bahkan, kelas porifera yang satu ini juga ditemukan di air tawar. Hewan berpori jenis ini tidak mempunyai spikula triaxon, melainkan spikula yang berbentuk monoaxon dan tetraxon yang mengandung silikat.
Meski demikian, ada beberapa jenis demospongiae yang tidak mengandung spikula, tapi hanya mengandung spongin. Contoh anggota Demospongiae adalah Spongilla lacustris.
• Hexactinellida
Hexactinellida adalah kelas porifera yang berhabitat di lautan dan disebut juga dengan spons gelas atau kaca. Spikula kelas Hexactinellida ini terdiri atas silikat dan tidak mengandung spongin. Selain itu, spikula tersebut juga berbentuk bidang triaxon, yakni terdapat dua jari-jari (hexactinal) pada masing-masing bidangnya.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai ciri-ciri dan klasifikasi porifera yang menarik untuk diketahui. Selamat membaca dan smeoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar