Mungkin Anda pasti jengkel, apabila hewan satu ini sering terdapat pada makanan, bahkan terdapat pada rumah Anda. Hewan ini memang menyukai empat tempat yang banyak tersedia makanan yang manis-manis.
Semut merupakan salah satu serangga yang masuk kedalam suku Formicidae,
bangsa Hymenoptera. Hewan satu ini memiliki lebih dari 12.500 spesies, yang
kebanyakan hidup pada kawasan Tropika. Semut memang sangat identik dengan kebiasaan
gotong royongnya.
Meskipun hewan satu ini memiliki ukuran tubuh yang kecil, akan tetapi semut
merupakan hewan terkuat di dunia. Seekor semut jantan bahkan mampu mengangkat
beban hingga 50 kali lebih berat, dari beban tubuhnya.
Koloni semut juga disebut dengan super organisme, hal ini dikarenakan
koloni semut, akan bersatu dan membentuk satu kesatuan. Pada artikel ini, kita
akan membahas klasifikasi, morfologi, dan juga perkembangan tumbuh dari hewan semut. Tapi sebelum itu kamu juga bisa mengetahui arti dan makna assalamualaikum. Berikut pembahasannya.
1. klasifikasi Hewan Semut
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Upaordo: Apocrita
Infraordo: Aculeata
Superfamili: Formicoidea
Famili: Formicidae
2. Morfologi Hewan Semut
Hewan satu ini hampir terdapat pada seluruh bagian di dunia. Hanya pada
daerah Islandia, Greenland, dan juga Hawaii yang tidak hewan ini kuasai. Pada dasarnya
hewan avertebrata ini memiliki 3 bagian tubuh, yaitu kepala, mesosoma (dada),
dan metasoma (perut).
Semut memiliki antena, kelenjar metapleural, dan juga bagian perut kedua. yang berhubungan ke
tangkai semut, membentuk pinggang sempit (pedunkel).
Secara umum serangga satu ini hampir sama dengan serangga lainnya. pada tubuh
semut, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar, yang berfungsi untuk perlindungan
diri dan juga sebagai tempat menempelnya otot.
Apakah anda mengetahui sistem pernafasan pada hewan yang satu ini? Hewan ini
ternyata tidak memiliki paru-paru, akan tetapi semut memiliki lubang pernafasan,
pada bagian dada yang bernama spirakel.
mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian
atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip
dengan jantung. Hewan satu ini juga memiliki sistem saraf yang terdiri dari
sebuah otot syaraf ventral, yang terdapat pada pada sepanjang tubuhnya.
Hewan semut memiliki bagian kepala yang banyak terdapat organ sensor,
layaknya seperti serangga lainnya, yang memiliki mata majemuk, dan terdiri dari
beberapa lensa mata yang lebih kecil, untuk mendeteksi gerakan yang sangat
baik.
Pada bagian mesosoma pada hewan semut, terdapat 3 pasang kaki, yang pada
bagian ujungnya terdapat cakar kecil, untuk membantunya berpijak pada permukaan.
Sedangkan pada bagian metasoma hewan ini terdapat banyak organ dalam, salah
satunya organ reproduksi. Beberapa jenis dari hewan satu ini juga memiliki
kelenjar beracun, untuk membunuh mangsanya. Contohnya adalah spesies Formica
yessensis yang memiliki kelenjar yang bisa disemprotkan, untuk pertahanan
dirinya.
Perkembangan Hewan Semut.
Fase perkembangan serangga ini dimulai dari telur. Hewan ini termasuk
kedalam holometabolism, atau tumbuh melalui metamorfosa, yang lengkap. Hewan avertebrata
satu ini melewati tahap larva, dan juga pupa.
Proses pemberian makanan pada larva disebut dengan trophallaxis. Cara ini juga
mereka gunakan, saat mendistribusikan makanan kepada semut lainnya.
Seekor semut pekerja yang baru saja memasuki masa dewasa, akan menghabiskan
beberapa waktu mereka, untuk merawat ratu, dan juga semut muda lainnya. setelah
cukup kuat, mereka akan gabung dengan semut pekerja lainnya, dan juga ikut
dalam mempertahankan sarang.
Berikut tadi adalah klasifikasi, morfologi, dan juga perkembangan, dari
hewan avertebrata semut, semoga informasi dari artikel ini dapat membantu anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar