Kupu-kupu merupakan salah satu contoh serangga yang masuk kedalam filum avertebrata atau hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Kupu-kupu juga menjadi salah satu serangga yang sangat banyak peminatnya, sehingga tak jarang serangga yang satu ini banyak dibudidayakan.
Serangga dikenal sebagai hewan yang memiliki sayap yang yang sangat cantik.
Sayap kupu-kupu memiliki warna yang yang sangat beragam serta motif yang bervariasi, maka tak heran jika hewan avertebrata yang satu ini cukup digemari oleh banyak kalangan di masyarakat.
Selain dikenal dengan warna sayapnya yang sangat cantik, kupu-kupu juga dikenal sebagai salah satu hewan yang melakukan metamorphosis secara sempurna.
Proses metamorphosis tersebut dimulai dari telur hingga mencapai bentuk kupu-kupu yang sempurna dan juga seutuhnya.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai proses metamorphosis kupu-kupu dari telur hingga menjadi kupu-kupu yang cantik. Penasaran apa saja prosesnya? Tapi sebelum itu kamu sebaiknya mendengarkan lagu chord kok iso yo sembari membaca artikel ini. Langsung saja simak berikut ini.
Proses Metamorphosis Kupu-kupu, Dari Telur Hingga Dewasa
1. Dimulai dengan telur
Prose metamorphosis kupu-kupu dimulai dari telur.
Telur adalah wujud awal dari serangga yang satu ini sebelum menjadi kupu-kupu yang cantik.
Biasanya kupu-kupu akan menempatkan telurnya pada sisi bawah daun tumbuhan agar tidak dilihat oleh para pemangsa dan juga dapat mempermudah sang induk dalam memantau telur.
Telur kupu-kupu dapat merekat dengan sempurna disisi daun karena mengadung sebuah cairan perekat yang sangat kuat, sehingga telur juga tidak mudah untuk dimangsa.
Tidak hanya itu, kupu-kupu juga dilengkapi dengan cangkang yang kuat agar dapat menahan udara panas dan dingin, serta hembusan angin yang kencang.
Biasanya, telur akan menetas dalam waktu berminggu hingga berbulan-bulan.
2. Ulat berubah menjadi larva
Nah, tahap berikutnya setelah telur menetas akan menjadi sebuah larva.
Ulat atau larva ini memiliki warna serta ukuran yang cenderung berbeda-beda, tergantung dari jenis induk nya sendiri.
Sebagai salah satu bentuk perlindungan dirinya, biasanya ulat ini memiliki sebuah racun yang dapat menimbulkan reaksi gatal hingga efek lainnya di kulit, bahkan racun tersebut dapat membunuh serangga yang ukurannya 10 kali lebih besar dari ukuran tubuhnya.
Ulat ini sangat senang mengkonsumsi berbagai jenis daun hijau yang masih segar dengan kandungan nutrisi yang cukup tinggi.
Setelah beberapa waktu, ulat akan bermetamorphosis menjadi sebuah kepompong yang ukurannya dapat mencapai panjang 5 cm.
3. Membentuk kepompong (pupa)
Setelah ulat sudah bermetamorfosis menjadi kepompong, maka tahap berikutnya adalah menjadi pupa.
Di fase ini, ulat yang berusia dewasa akan berubah menjadi sebuah tempurung atau cangkang yang terbuat dari benang alami yang mengandung sutra.
Ulat akan menjadi kepompong selama 10-12 hari. Dalam fase tersebut, ulat akan melakukan hibernasi dan mencerna dirinya sendiri dengan menggunakan cairan enzim yang keluar dari tubuhnya.
Selama proses hibernasi, ulat akan kehilangan berat badannya sebanyak tiga kali lipat, berkat enzim yang dikeluarkan dari tubuh kepompong.
Maka dari itu, ketika kupu-kupu keluar dari kepompong akan segara mencari sumber makanannya.
4. Menetas menjadi kupu-kupu
Pada fase ini, kupu-kupu akan keluar dari dalam kepompong dengan cara yang tidak biasa, yaitu dengan memanfaatkannya sediri untuk membuat tekstur kulit menjadi lebih lunak dan merobeknya dengan cakar untuk keluar dari cangkang.
Setelah keluar dari cangkang kepompong, kupu-kupu akan menjalani fase pengeringan dan perkembangan yang akan berlangsung selama beberapa jam saja.
Nah, itulah beberapa fase yang dijalani oleh kupu-kupu dalam masa metamorphosis nya. Semoga pembahasan kita kali ini dapat menambah wawasan kalian ya. Terimakasih sudah mengunjungi blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar